Fake-itis Therapy

http://www.pinterest.com/pin/140526450843532421/

Kadang terlalu banyak deadline bikin pingin kabur. Kabur ke aktivitas yang lain atau sekedar menunda (ini salah). Salah satu penundaan paling nyaman adalah blogwalking. Setelah baca dari satu blog ke blog lain, banyak hal yang bisa dievaluasi dari diri sendiri. 

Salah satunya judgment kalo diri sendiri fake.

Kadang kita merasa kita terlalu baik jadi orang, terlalu menutup diri, terlalu menahan diri, nggak tau harus bereaksi apa pada satu aktivitas sosial. Lalu kita tumbuh untuk takut memperlihatkan bagaimana diri kita ke orang lain. Takut tidak diterima. Dan menyerahkan pilihan ke orang lain. Tapi itu nggak baik.

Sebenarnya bukan fake/palsu. Tapi lebih kepada pribadi kita yang belum siap untuk berubah jadi seseorang yang lebih baik. Sadar bahwa sudah mengidentifikasi sifat-sifat buruk dalam diri. Tapi terkadang masih ada godaan untuk jadi seseorang yang jelek, masih egois, masih mempersilahkan setan-setan untuk berkunjung ke hati kita. Antara sikap dan ucapan belum sinkron. Itulah yang kadang bikin merasa masih palsu. 

Solusinya sederhana. Jadilah pribadi yang lebih baik, sesuai dengan apa yang sering kita nasihatkan kepada orang lain. Jadilah pribadi yang membuat orang lain betah bersama kita, betah hidup dengan kita, hingga bisa bermanfaat untuk orang lain. Menyenangkan bukan kalau orang lain bahagia dengan kehadiran kita?