Sabtu, 29 Desember 2012

Flashback 2012

Alhamdulillah masih diingatkan Allah :)
Memang agak kendor semester ini, semangat juangnya. Terlalu banyak distraction yang ditanggapin dan emosi yang dituruti. Sedikit flashback, mungkin terlalu sering menunda. Kecewa? Sangat. Tapi udah dewasa. DEWASA. Tau dewasa san? Dewasa itu bukan anak kecil. Anak kecil itu menuruti keinginan jangka pendek, impulsif juga menuruti emosi. Semua dilihat satu sisi, ya yang dipikirnya sekarang enak, ya dilakuin, entah apa nanti akibatnya. Dan sekarang bukan anak kecil lagi lho, sudah dua puluh, jauh dari orang tua. Terserah, mau jungkir balik kayak apa, orang tua nggak tau. Tapi inget, hak mereka yang harus ditunaikan (credit to: yoko). Inget, buat apa kita di sini, kepada siapa saja kamu bertanggung jawab. Buat Allah, yang sudah menciptakan dengan sebegitu sempurna, dikasih nikmat juga. Kenapa udah dikasih nikmat tapi kadang rasanya apa yang didapatkan kurang, rasanya kok susah untuk mencapai yang diinginkan. Kurang apa? Kurang bersyukur! Bersyukur itu bukan sekedar Alhamdulillah san, bukan sekedar "Ya Allah terima kasih atas segala karunia, rahmat, dan hidayah-Mu. Semoga Engkau selalu dan terus merahmati kami". Bersyukur itu juga ikhtiar kita gimana mencapainya, san. Se-struggle apa kamu mau mewujudkan nikmat yang Allah berikan. Kemudian, hentikan menyalahkan semuanya dengan emosi sesaat. Hadapi semua dengan positif, jangan turn over tiba-tiba semua gue ketika tidak mendapat hasil sesuai yang diharapkan. Usahanya aja nggak maksimal, gimana mau hasil maksimal? Mimpi! Inget, berpikir positif. Hidup nggak berubah memusuhi kamu ketika kamu jatuh, tapi kamu yang berhalusinasi kalau hidup memusuhi kamu. Terlalu negatif. Dewasa, inget? Berpikir positif :)
Memang, belum pernah jatuh adalah salah satu faktor terlalu menggampangkan sesuatu. Kata anonim, people with bad past usually have better future. Mereka belajar dan nggak mau sakit untuk kedua kalinya. Sekarang kamu baru jatuh kan san? Sakit? Jelas. Parahnya, nggak ada obat fisiknya yang harus dikonsumsi apakah secara oral, parenteral, intravena, atau intramuskular. Nggak ada tuh dokternya bisa ngobatin. Adanya Allah. Minta deh Allah untuk ngobatin dan percaya. Percaya bahwa kamu pasti sembuh dan nggak bakal jatuh lagi. Seorang teman yang udah sering jatuh, dulu. Sekarang berubah, lebih baik. Mungkin dia sadar bahwa jatuh itu sakit, banget. Dan aku mau banget. Semua perbuatan baik kenapa nggak dicontoh? 
Sekarang juga sedang berusaha mengelilingi diri dengan lingkungan yang positif dan membangun. Nggak lupa juga lingkungan yang membantu menunaikan hak Allah, juga hak orang tua. Bismillahirrokhmanirrokhim.
Semua niat baik akan berujung baik, pasti. Asal amanah, jangan mengeluh, tanggung jawab dengan amanah yang ada. 
Motivasi based on true story seorang teman yang jelas semangatnya sedang membara semester ini, "No pain, no gain" Kalo orang lain bisa, kenapa kamu enggak? Diciptakan sama-sama dari tanah, makan sama-sama pake nasi, kenapa dia harus lebih baik ketika kamu juga bisa sebaik dia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar