Kamis, 17 April 2014

Cerita pasca ujian blok

Hari-hari ketika membahas soal ujian blok tahun sebelumnya selalu penuh perdebatan sengit. Ada yang keukeuh sama jawabannya, ada yang nurut sama kunci jawaban yang dibuat sama kakak tingkat, ada yang ikut suara mayoritas hasil diskusi. 
Pagi itu aku ikut bergabung dengan AD, RY, dan L di perpustakan pusat. Aku belum selesai membaca semua slide kuliah sedangkan ketiga temanku itu sudah membahas soal. RY yang biasanya kalem nan lemah lembut pun sepertinya sedang ngotot sama jawabannya. 
Aku pun mengevakuasi diri sebelum ikut emosi karena ada orang yang keukeuh sama jawabannya padahal salah.

Malamnya, diskusi bersama R dan W pun berjalan sengit. 
Sampai R pun berkata, "Aku tuh kesel. Kesel karena jawaban yang aku ngototin tuh salah". 

Hari-hari itu pasti bakal bikin kangen. Hari-hari masih nggak tau obat buat penyakit ini apa, kenapa bisa terjadi penyakit ini di orang itu, kenapa perjalanan penyakit ini jadi parah, kenapa harus dikasih tata laksana begitu. Dan akan ada syukur setiap menyadari bahwa proses ini nggak ada yang sia-sia. Insya Allah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar