Apa yang Membuatku Merasa Lebih Baik?
Hmmm banyak sih. Makan, tidur, ngobrol. Hahaha
Tapi kalau konteksnya lagi ujian (kok kayaknya hidupku penuh ujian di kampus T_T), thing that makes me feel better adalah QS Ali Imran : 173. Kayaknya aku sudah terlalu sering menautkan ayat ini sih di beberapa posting sebelumnya. Tapi ada satu cerita kenapa aku suka ayat ini dan begitu bermakna sedemikian dalam untukku.
![]() |
| pinterest.com |
Mari kita flashback ke bulan Januari 2013. Waktu itu harusnya liburan semester tiga. Tapi karena aku masih berhutang untuk memperbaiki nilai tiga blok, aku harus tetap tinggal di Solo. Entah kenapa semester itu adalah salah satu semester paling parah untukku. Organisasi cuma ikut satu, pulang jarang, tapi kenapa nilaiku sangat tidak memuaskan, parah bahkan. Padahal aku merasa sudah cukup berusaha. Aku kecewa sama diri sendiri karena nggak bisa memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuaku. Aku juga kecewa karena saat itu teman-teman dekatku lulus untuk semua blok yang ada di semester itu. Kalo boleh lebay...."Kenapa cuma gueeee?" dan Januari 2013 jadi bulan paling melakonis dalam hidupku (berasa jadi peran protagonis di sinetron gitu deh). Dua minggu di Solo memang singkat tapi dua minggu dengan perasaan kecewa pasti berbeda dengan dua minggu liburan di rumah.
Saat itu pula, dalam dua minggu itu, ayahku selalu rutin sms dengan menyertakan QS Ali Imran : 173 itu dan selalu membesarkan hatiku bahwa bukan kita yang nggak bisa tapi mungkin kita sedang jauh dari Allah. Sedih itu boleh, tapi jangan terlalu larut dalam kesedihan, itu kata beliau. Mungkin Allah sedang menguji kita, sampai mana keyakinan kita terhadap ketauhidan Allah. Apakah kita yakin bahwa masalah datang dari Allah dan solusi pun datang dari Allah. Dan aku memang merasa bahwa sedang jauh dari Allah. Begitu banyak waktu terbuang sia-sia hanya untuk kegiatan yang nggak jelas tujuannya. Padahal di waktu-waktu itu paling tidak kita bisa mengisi dengan sekedar ibadah sunah, ngaji, atau dzikir. Bahkan sedikit mereview materi kuliah.
Lewat Januari 2013 itu aku belajar banyak bahwa ujian yang Allah berikan padaku itu nggak seberapa besar dengan ujian orang lain. Masih banyak orang yang diuji dengan ujian yang lebih berat dan mereka masih bisa survive sampai sekarang. Kehilangan orang yang disayangi, mereka masih bisa terseyum sampai sekarang. Mendapat musibah pun beberapa di antara mereka bahkan bisa menginspirasi banyak orang. Nggak seharusnya aku cengeng dan sok merasa paling merana. Seharusnya aku bersyukur masih diingatkan Allah bahwa Allah masih sayang.
Sampai saat ini, ketika benar-benar dalam perasaan nggak yakin sama kemampuan diri sendiri, ayat itu berhasil membuatku tenang. Ketika sudah cukup ikhtiar yang aku lakukan tapi tiba-tiba gelisah menghampiri, hanya mengulang ayat ini pun sudah bisa menjadi mantra untuk menenangkan diri. Bahwa ada Allah yang akan menolong kita dan cukup Allah yang menolong kita, melindungi kita.
Lihat:
tiarait.wordpress.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar