Sabtu, 04 Mei 2013

Perspektif positif

Jadi, intinya saya baru nyampah di suatu media sosial dan sebagai 'anak baru' di media tersebut, kadang saya masih terlalu excited menggunakannya. Kalo kata anak jaman sekarang, masih 'alay' buat ngepost tiap hari biar dibilang eksis. Ternyata tanpa saya sadari, ada seorang teman yang terganggu sampai dia harus menulis 'kalo mau cerita panjang lebar ya paling pas di blog' jujur saya langsung campur aduk antara sebel marah tapi juga malu dan malu. Lha wong saya emang salah kok? Nyetatus segitu panjang kok ya di media sosial itu, bukannya di blog. Saya, jujur, langsung download aplikasi blog di app store. Jujur lagi, kalo mau marah, saya bisa. Bales comment atau ikut nyetatus nyeletuk-nyeletuk bete. Tapi saya sudah 20 tahun, bukan ababil yang kayak bensin, kalo kena api sedikit, kebakar semua. Saya dinilai dari attitude saya, apalagi pekerjaan saya nantinya, sangat menekankan first impression. Saya dinilai dari bagaimana solusi terbaik yang bisa saya berikan, walau dalam keadaan tertekan sekali pun. Jadi. saya akui saya salah dan saya sepenuhnya sadar kalau memang setiap media sosial ada fungsinya. Mungkin memang saya yang me-malfungsikan medial sosial tersebut. Padahal maksud saya adalah untuk self reminder, karena saya memang sedang getol update di media tersebut. Saya bahkan sengaja membatasi hanya menerima permintaan dari teman-teman akhwat saja agar menghindari fitnah. Jadi walau se-careful itu, saya ternyata masih ada salahnya. Mungkin saya terlihat seperti menyombongkan diri, pamer atas apa yang saya punya sekarang. Atau pamer bahwa saya yang paling menderita dengan ngeluh di media sosial? Naudzubillah, jangan sampai maksud baik saya ternyata jadi berbalik dikira maksud yang jelek. Saya sedang diingatkan ternyata, kalau aib dan kejelekan pada diri bukan hal yang seharusnya diberi tahu kepada orang lain. Ya namanya manusia kan tempatnya salah. Makanya Allah menyuruh kita bertobat dan mohon pengampunan setiap waktu. Jadi be positive lah pada setiap keadaan, lha wong manusia sudah kodratnya tempatnya salah dan dosa. Mau nambah dosa lagi? Kapan masuk surganya?
Ternyata jadi dewasa itu memang butuh proses dan sulit. Semua orang bisa tambah usia, tapi jadi dewasa? Hanya kesempatan beberapa orang aja :)
Tambahan lagi, padahal sejak dulu, 'live wisely' udah jadi quotes favorite. Ternyata, saya masih bisa belum bijaksana juga ya, hmmm. Tapi harus tetep semangat buat jadi lebih baik. Semua amal kan dilihat dari niatnya juga kan? Apalagi kalo udah dilakuin? Masya Allah, pasti pahalanya makin berlipat! Selamat malam! Jangan lupa tahajjud ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar