Wah, salah paham. Tuh kan, komunikasi itu PENTING. PENTING. Nabi Muhammad saja nggak memperbolehkan orang marahan sampai lebih dari 3 hari. Kenapa? Ya biar nggak ada salah paham dan timbul spekulasi-spekulasi yang salah. Baru saja, saya kira teman saya merasa terganggu dengan posting saja, ternyata katanya dia sedang membicarakan temannya. Wah saya sudah kadung message dia secara pribadi dengan meminta maaf dan mengatakan sarannya benar. Tapi ternyata buka buat saya. Lho? Malu? Iyalah, kepedean gini. Hahahaha, tapi saya senang. Bahwa saya mulai belajar menurunkan ego saya. Saya belajar untuk mau mengakui kesalahan say. Saya ingat bagaimana saya yang dulu, paling anti disalahkan dan lari dari tanggung jawab. Saya maunya enakny aja. Tapi seiring waktu, saya sadar. Kita butuh belajar mengakui kesalahan karena itu salah satu cara mengingatkan diri kita sendiri kalau manusia tidak sempurna, manusia bisa salah, dan butuh dibenarkan. Tidak lantas dengan kita dengan mudahnya bisa melakukan salah secara tidak sengaja, kita jadi males untuk apapun karena bakal salah. Allah sudah menyuruh kita untuk istiqamah, ingat? Di dalam Al Qur'an pun disebutkan bahwa, pertolongan Allah itu dekat (QS Al Baqarah:214). Dekat, namun kita harus mendekat untuk mendapatkan
pertolongan itu. Mungkin saat usaha yang pertama, doa kita belum kenceng, sholatnya masih suka ditunda, jadinya kiat belum bisa dapet pertolongan itu. Jangan nyerah! Insya Allah, pada usaha-usaha berikutnya, dengan ibadah yang lebih baik dan intensitas lebih tinggi, jarak antara kita dan pertolongan Allah itu akan makin dekat, makin dekat. Sampai tergapailah pertolongan itu. Jangan pernah menyerah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar