Masihkan sama seperti sebulan yang lalu, ketika terakhir kali aku di sana?
Aku rindu waktu-waktu sepertiga malam bersama keluargaku,
Aku rindu waktu-waktu berjamaah di setiap sholatku,
Aku rindu tawa yang hadir untuk setiap percakapan yang ada
Aku rindu untuk sekedar bercerita tentang teman-temanku, kegiatanku, dan cita-citaku.
Aku rindu setiap curhat colonganku ketika jogging pagi bersama Mama
Sebentar lagi aku pulang,
Tunggu aku ya :)
Buat anak kos, akan ada waktu di mana kamu bakal kangen, kangeeeen banget sama rumah. Bahasa gaulnya sih, homesick. Ada satu refleksi yang selalu bikin aku rutin sekedar sms "Lagi apa, Ma?" di tengah kuliahku, dan selalu berusaha memberikan suara termanisku di ujung telepon mereka, kedua orang tuaku, mau bagaimanapun letihnya hari itu.
Pernah nggak ngebayangin, suatu saat kita akan kehilangan satu tempat yang selalu kita sebut rumah. Rumah yang dalam fisiknya ada, tapi orang-orang yang kamu cintai sudah meninggalkan kamu. Nggak ada lagi orang-orang itu, yang jadi motivasimu untuk selalu berusaha melakukan usaha-usah terbaikmu di tempatmu kuliah atau merantau. Kamu nggak tau untuk siapa kamu melakukan semua itu, selain untuk kepuasan dirimu sendiri. Salah satu sifat dasar manusia adalah ingin dihargai, bukan? Dan ketika kamu bisa meraih satu pencapaian tertinggi dalam hidupmu, kamu nggak tau untuk siapa kamu harus mempersembahkan itu semua, dan ketika kamu berharap ada seseorang yang memberikan pelukan hangat dan tetesan air mata haru atas pencapaianmu, tapi mereka sudah tidak ada. Ketika satu saat kamu pulang ke rumah, dan berteriak dari luar, "Aku pulaaaang". Tidak ada jawaban, tidak ada yang menunggu lagi. Karena mereka sudah tidak ada.
Dan itulah yang dulu menyadarkanku, selagi keluargaku masih ada, aku selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka. Menunaikan hak-hak mereka, hak untuk dibahagiakan. Selalu ada rasa hangat menyelimuti jika aku berhasil membuat mereka bangga atau sekedar menghapus rasa khawatir mereka. Selalu berusaha untuk pulang ketika memang tidak ada hal yang begitu penting di akhir pekan. Berbagi cerita dengan mereka, menceritakan hari-hariku di sini, dan melibatkan mereka sepenuhnya dalam hidupku. Dari cerita paling nggak penting, sampai cerita yang sensitif, aku berusaha ceritakan. Menyampaikan dengan hati-hati setiap pendapatku dan keputusan-keputusan yang aku buat dan selalu meminta pendapat mereka. Memohon doa untuk setiap kegiatan yang aku jalani dan menyamakan frekuensi doa kami dengan ibadah-ibadah yang sama.
Karena ketika pada akhirnya Allah harus memanggil mereka, aku nggak akan kesepian, karena aku selalu merasa mereka ada, karena aku selalu melibatkan mereka dalam hidupku.
source: http://www.pinterest.com/pin/214765475954363364/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar