Satu hal yang membuat 2013 sangat berkesan adalah kesempatan untuk menjadi penanggung jawab (PJ) di klinik PPPA Daarul Qur'an Colomadu. Klinik ini adalah salah satu dari tiga klinik pengobatan gratis hasil kerja sama dengan LKMI Solo. Tugasnya sederhana, hanya mengurusi administrasi obat, mengatur jadwal yang jaga, dan mengingatkan koas yang berjaga. Tapi pada akhirnya kita juga terlibat dalam urusan obat-mengobati pasien. Klinik ini adalah klinik paling jauh dari tiga klinik pengobatan gratis LKMI (BP Fatimah ada di daerah Singosaren dan Klinik Wisata Hati ada di daerah belakang SGM). Awalnya, PJ klinik ini cuma Aku dan Bayu. Namun karena awalnya aku sempat menolak, Amalia ikut membantu kami berdua. Tapi akhirnya kami bertiga bergantian setiap tiga minggu sekali di Hari Sabtu untuk menemani teman-teman yang berjaga di klinik ini. Banyak hal yang aku dapatkan dari klinik ini. Ada waktu-waktu diawal jaga, ketika nggak ada pasien santri sama sekali, hingga rekor minggu lalu, dua puluh pasien santri karena outbreak dermatitis kontak alergi et causa ulat.
Yang paling aku syukuri adalah kesempatan untuk ikut sholat Maghrib berjamaah dengan para penghafal qur'an. Lalu, ketika blok Kulit, aku berjaga ditemani seorang Mbak Koas yang sedang stase kulit. Subhanallah, ilmunya pasti beda sama mbak mas koas yang lagi di stase yang berbeda.
Dan akhirnya, ketika hari ini, pergantian PJ ke angkatan 2012, koas kebetulan nggak bisa jaga hari ini. Akhirnya aku dan Bayu, dengan kemampuan seadanya, anamnesis dan meresepkan obat ke adik-adik santri. Doaku, semoga adik-adik ini bisa sembuh dengan ilmu kami yang masih belum sempurna.
"DQ berkesan banget sumpah" kata Bayu.
Gimana nggak berkesan? Bayu harus mengalami cinlok dengan satu PJ yang lain (sudah disebutkan namanya di atas hahaha). Cinlok itu kebetulan tumbuh ketika aku tidak ada di antara mereka berdua, karena bulan Ramadhan aku full di rumah sehingga hanya mereka berdua yang bergantian jaga, yang rumahnya lebih dekat dengan DQ. Aku banyak belajar dari kalian berdua juga, teman-temanku. Bagaimana amanah harus ditunaikan dengan baik.
DQ juga berkesan untukku. Karena DQ, aku bisa memberikan penolakan halus untuk setiap ajakan hedon di malam minggu dari teman-teman. DQ juga membuat malam mingguku bermanfaat. Lewat DQ, aku belajar lebih banyak tentang kriteria diagnosis dan terapi penyakit.
Tentu aku merasakan post power syndrome, meski aku mencoba mengelak. Aku menyesal dulu pernah melewati masa-masa males jaga. Sekarang, bagaimana akan kangen jaga di DQ. Aku 'naik kelas' menjadi PJ untuk klinik yang dimiliki yayasan Yusuf Masur lainnya, Klinik Wisata Hati, bersama Ratna dan Halid. Tentu klinik ini berbeda karena pasiennya pun berbeda, kebanyakan lansia. Tapi yang pasti, semoga kadar kebermanfaatnya sama besar, seperti di DQ dulu.
Terima kasih DQ, sampai jumpa lagi tahun depan, dengan kesempatan sebagai Mbak Koas di sana :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar