Dengue Shock Syndrome adalah derajat ke-empat dari perkembangan keparahan infeksi virus dengue (arbovirus) yang dibawa nyamuk Ae. aegypti. Infeksi virus dengue bisa menyebabkan timbulnya gelaja dan non gejala. Pada infeksi yang disertai dengan gejala, ada tiga jenis demam yang biasanya terjadi: (1) Demam yang tidak bisa dibedakan (demam tipikal infeksi virus), (2) Demam dengue (DB), (3) Demam berdarah dengue (DBD). DB bisa timbul disertai perdarahan/tidak sedangkan DBD dicirikan adanya perembesan/bocornya plasma disertai dengan syok (DSS)/tidak.
Derajat DBD:
Derajat I : Demam dengan uji bendung positif
Derajat II : Derajat I + perdarahan spontan
Derajat III : Derajat II + kegagalan sirkulasi/syok
Derajat IV : Derajat III + syok berat = Dengue Shock Syndrome (DSS)
Menurut WHO 1997, definisi kasus DBD adalah (dua kriteria klinis dan dua kriteria lab) :
Kriteria klinis:
1. Demam mendadak tinggi 2-7 hari
2. Manifestasi perdarahan (hemorrage)
3. Pembesaran hati
4. Syok/Gangguan sirkulasi
Kriteria laboratorium:
1. Trombosit < 100.000 /mL
2. Hemokonsentrasi > 20%
Tanda kebocoran plasma: asites, penurunan serum, efusi pleura.
Menurut WHO 2009, klasifikasi infeksi dengue dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya: (1) Infeksi dengue dengan/tanpa tanda bahaya (dengue with/out warning signs), (2) Infeksi dengue yang parah (severe dengue)
Dengue with/out warning signs:
1. Kemungkinan dengue:
Hidup/mengunjungi daerah endemi dengue. Demam dengan dua tanda di bawah ini:
a. Mual muntah
b. Ruam
c. Nyeri
d. Tes tornuqiuet positif
e. Leukopenia
Leukopenia in dengue fever may be caused by virus-induced destruction or inhibition of myeloid progenitor cells. Thrombocytopenia may result from by destruction of peripheral platelet or bone marrow megakaryocytes by viruses which consequently reduce the platelet production.
f. Hasil lab yang menunjukkan positif dengue (Ht dan trombosit)
2. Tanda bahaya/warning signs
a. Nyeri perut
b. Muntah persisten
c. Hepatomegali
d. Lab test
Severe dengue:
1. Severe plasma leakage (kebocoran plasma yang parah)
Faktor resiko ke arah dengue shock syndrome dan respiratory distress syndrome
2. Severe bleeding (perdarahan parah)
3. Severe organ involvement (kerusakan organ)
Tanda bahaya DBD menuju DSS ---- ketika suhu badan turun namun trombosit masih turun dan Ht meningkat.
Menurut WHO 2009, klasifikasi infeksi dengue dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya: (1) Infeksi dengue dengan/tanpa tanda bahaya (dengue with/out warning signs), (2) Infeksi dengue yang parah (severe dengue)
Dengue with/out warning signs:
1. Kemungkinan dengue:
Hidup/mengunjungi daerah endemi dengue. Demam dengan dua tanda di bawah ini:
a. Mual muntah
b. Ruam
c. Nyeri
d. Tes tornuqiuet positif
e. Leukopenia
Leukopenia in dengue fever may be caused by virus-induced destruction or inhibition of myeloid progenitor cells. Thrombocytopenia may result from by destruction of peripheral platelet or bone marrow megakaryocytes by viruses which consequently reduce the platelet production.
f. Hasil lab yang menunjukkan positif dengue (Ht dan trombosit)
2. Tanda bahaya/warning signs
a. Nyeri perut
b. Muntah persisten
c. Hepatomegali
d. Lab test
Severe dengue:
1. Severe plasma leakage (kebocoran plasma yang parah)
Faktor resiko ke arah dengue shock syndrome dan respiratory distress syndrome
2. Severe bleeding (perdarahan parah)
3. Severe organ involvement (kerusakan organ)
Tanda bahaya DBD menuju DSS ---- ketika suhu badan turun namun trombosit masih turun dan Ht meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar