Dengue Shock Syndrome (DSS) adalah sindrom yang disebabkan karena infeksi virus dengue yang biasanya terjadi pada anak-anak usia di bawah 10 tahun. DSS dapat menyebabkan nyeri perut, perdarahan, dan kegagalan sirkulasi (syok).
Patogenesis Syok pada Demam Berdarah Dengue (DBD):
Infeksi virus dengue sekunder menyebabkan (1) Replikasi virus dalam tubuh dan (2) Repons ulang tubuh terhadap infeksi kembali dari virus tersebut. Keduanya, replikasi virus yang direspon ulang oleh antibodi dalam tubuh menimbulkan kompleks virus-antibodi. Adanya kompleks virus-antibodi menyebabkan (1) Gangguan pada endotel pembuluh darah, (2) Agregasi platelet, dan (3) Aktivasi komplemen.
(1) Gangguan pada endotel pembuluh darah
Endotel yang rusak memediasi aktivasi faktor Hageman sehingga terjadi aktivasi koagulasi. Koagulasi yang terjadi meningkatkan permeabilitas kapiler. Selanjutnya, faktor Hageman memediasi dikeluarkanya F.III Platelet. F.III Platelet menghabiskan faktor koagulasi secara signifikan sehingga terjadi penurunan fungsi koagulasi dan menyebabkan perdarahan.
(2) Agregasi platelet
Platelet yang melakukan agregasi/menggumpal mengundang RES untuk membersihkan gumpalan yang mengganggu aliran darah tersebut sehingga terjadi trombositopenia. Agregasi platelet juga mengundang makrofag untuk melakukan perusakan (platelet function disturbances) sehingga terjadi perdarahan. Perdarahan yang berkelanjutan akan menimbulkan syok.
(3) Aktivasi komplemen
Komplemen yang teraktivasi memediasi keluarnya anafilatoksin (C3a, C5a) yang menyebabkan kebocoran plasma (Ht meningkat, Natrium turun) (karena meningkatkan permeabilitas kapiler) lalu terjadi hipovolemia (anoksia, asidosis) dan selanjutnya terjadi syok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar