Senin, 20 Mei 2013

Bersyukur, lagi.

Ini hasil cerita-cerita dari beberapa teman yang memang sebenarnya mereka tidak sengaja cerita tapi akhirnya malah berujung pada suatu pesan, bersyukurlah dengan apa yang kita miliki. Bersyukur dengan cara tidak menyianyiakan apa yang sudah kita dapatkan dan berusaha sebaik mungkin membawa amanah yang kita dapatkan itu. Jadi dulu waktu ada seleksi asisten lab x dan kebetulan saya nggak ikut. Tidak sengaja bertemu seorang teman di perpustakaan dan ternyata dia ikut seleksinya. Saya iseng tanya apa dia ikut seleksi, katanya iya. Bahkan dia sangat pengen jadi asisten di lab x itu. Katanya, it's where her passion belongs. Saya cuma bisa mendoakan semoga dia kepilih jadi asisten dan semoga dia sukses. Tapi ternyata, jadi asisten di lab x itu belum rejekinya, itu baru saya ketahui beberapa bulan setelah pengumuman hasil seleksi, saya kira orang seperti dia insya Allah bakal lolos, ternyata Allah berkata lain tapi insya Allah dia akan dapet ganti yang lebih baik. Kemudian beberapa hari yang lalu saya pulang bersama seorang teman dari tugas suatu organisasi. Kita cerita tentang manajemen waktu dan komitmen belajar yang pas sampai ketika kita membicarakan prioritas kuliah, dia nggak sengaja cerita tentang kegiatannya sebagai asisten lab x dan dia sedikit kasih semangat kalau "Bukan masalah banyak atau sedikit saingannya nanti, kita nggak bakal tau kan kalo kita belum nyoba". Katanya, dia ternyata agak bimbang antara daftar atau nggak tapi karena didorong dari seorang mbak-mbak, dia akhirnya ikut seleksi. Katanya pada awalnya di nggak berharap kepilih dan cuma ikut-ikut aja tapi ya sudah rejekinya, akhirnya dia dapet jadi asisten lab x itu. Kemudian saya cerita off the record tentang temen saya dulu yang pengen jadi asisten tapi nggak keterima. Kita cuma merasa hidup itu kadang ironis, apa yang kita mau banget ternyata adalah rejeki orang lain yang nggak sengaja mau atau hanya iseng. Cuma satu pesan dari seorang instruktur skill lab kalau setiap rizki dari Allah harus kita syukuri dengan tidak menyianyiakannya, salah satunya rizki jadi asisten misalnya karena kalau kita pada suatu titik jenuh dengan jadi asisten itu, kita asal-asalan, suka minta gantiin temen, berarti kita udah mendzolimi temen kita yang nggak kepilih jadi asisten dulu. Kita harus selalu ingat bahwa ternyata semua yang kita punya pasti ada orang lain yang nggak punya dan kadang butuh dengan sangat. Kita harus rajin-rajin bersyukur biar Allah kasih lagi, kasih lagi. Insya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar