Nggak mau munafik tapi mau bagaimanapun tampilan fisik adalah parameter pertama bagi mayoritas orang-orang. Jujur, saya bukan satu di antara yang cantik. Menjadi pilihan pertama pun sepertinya bukan. Semoga jodohku nantinya pun tidak kecewa kalau Allah mentakdirkan saya dengan dia, dengan fakta bahwa orang-orang sekitarku pun menilik fisik dulu. Semoga jodoh saya nantinya cukup paham bahwa semua yang diberikan dari Allah, lepas dari jelek atau cantik, asal disyukuri, akan mendatangkan keberkahan. Bohong kalau dibilang saya dulu tidak menilik orang dari fisik. Satu dua kali masa pubertas pasti pernah sok naksir naksir kakak kelas kece dan karismatik. Tapi seiring waktu, saya berusaha mencari sifat yang suami-able. Tanggung jawab, menentramkan hati, dan ada sisi dewasa juga. Kemudian ada beberapa teman yang selalu mempertanyakan pilihan saya, ketika ditanya ke-prefer-an pada seseorang, tepatnya pendapat saya tentang orang-orang tertentu, yaitu masalah fisik. Tapi mau bagaimana, kita nggak bisa hidup dengan tampang orang kan, kita hidup dengan sifat mereka. Apa iya, saat sedang berselisih pendapat, hanya dengan memadang wajah orang itu masalah selesai? Butuh kepala dingin, mengalah satu dua kali, dan memahami keinginan dua pihak. Tapi, saya pun nggak sempurna. Saya juga nggak mau bohong kalau saya tentu mau dipertemukan orang yang baik parasnya. Tapi paling tidak saya berusaha untuk tidak mempermasalahkan fisik ketika bertemu orang lain. Kita tidak tau bahwa ketika maksud kita bercanda, ternyata dia sakit hati atau menurunkan kepercayaan dirinya karena dengan kita memuji kecantikan orang lain terang-terangan tanpa maksud membandingkan dengan dia. Mungkin dengan wajah pas-pasan kita, kita hanya jadi pilihan ketiga atau keempat, orang pilihan pertama kita. Bukan karena Allah itu nggak adil, dengan ada orang cantiknya super, cantiknya medium, dan cantiknya pas-pasan. Allah bikin kita berbeda-beda agar kita mau belajar bersyukur apa yang ada dalam diri kita. Kalau kita cantik semua, apa yang mau kita syukuri? Bukan karena diberi anugerah baik fisiknya kita menjadi merasa cantik, tapi karena kita mensyukuri setiap apa yang kita punya, kita akan merasa cantik. Tapi yang pasti, lakukan yang terbaik karena Allah, buatlah diri kita worth untuk dipertahankan oleh orang pilihan pertama kita ketika kita menjadi orang pilihan kedua atau ketiga. Bukan karena mereka kasihan pada kita tapi karena sifat kita yang bisa menentramkan mereka, mereka nyaman dengan adanya kita, manfaat yang kita berikan kepada mereka. Jadi, jangan sedih kalau memang bukan menjadi primadona kampus, tapi sedihlah ketika kita tidak diketahui orang lain karena sifat kita yang tidak welcome. Jadilah supel, menolong orang lain karena Allah, jangan berprasangka buruk, ikhlas, dan tersenyum! Cukup jadilah orang yang menentramkan orang lain. Selamat malam!
#Sebuah pengingat untuk diri, agar tidak merasa rendah diri.
suka :)
BalasHapus